Pepatah diatas seringkali saya
baca di buku-buku motivasi dan buku-buku pengembangan diri. Pepatah yang
memiliki kandungan makna dan pelajaran yang begitu dalam. Walaupun hanya
terdiri dari beberapai kata, tapi kalimat tersebut menyiratkan pesan yang
penting bagi kita untuk bisa dipahami dan dijalankan.
Jika kita pernah melihat petani
yang menanam benih padi di persawahan, maka ketika panen kita akan melihat
persawahan mulai menguning, dan padi sudah siap untuk dipanen, dikuliti
kemudian dijual. Itulah proses penanaman padi yang berasalah dari benih padi.
Begitu juga dengan tanaman lainnya pasti akan sama hasil yang kita tuai dengan
yang kita tanam. Sebuah hal yang mustahil, ketika kita menanam ubi, maka hasil
panen dari tanaman ubi tersebut adalah buah durian.
Itulah kehidupan, dan bukan hanya
pada tanaman, di dalam kehidupan sehari-hari kita, pepatah tersebut juga
berlaku. Ketika kita menanam berbagai kebaikan, maka hasilnya adalah kebaikan.
Begitupun sebaliknya ketika kita menanam keburukan maka kelak kita akan memanen
keburukan.
Sebagai contoh, ketika kita
bersedekah dengan ikhlas. Secara langsung ataupun tidak langsung kita pasti
merasakan efek dari sedekah kita, baik dalam bentuk kemudahan-kemudahan yang
kita rasakan dan atau rezeki yang datang secara tiba-tiba. Dalam contoh lain,
semisal orang yang melakukan tindakan korupsi, maka hasil dari tanaman korupsi
yang telah ditanamnya adalah dia hidup di dalam ketidaktenangan, belum lagi
jika dia diketahui telah melakukan tindakan tersebut oleh masyarakat, maka dia
akan dilaporkan kepada yang berwajib, dan dikucilkan oleh masyarakat.
Begitupun dengan pikiran kita,
ketika kita menanam pikiran-pikiran positif, penuh dengan optimisme dalam
menghadapi masa depan, insya Allah langkah-langkah untuk menggapai kesuksesan
akan terasa lebih mudah. Sebaliknya, ketika yang kita tanam adalah
pikiran-pikiran negatif, penuh dengan pesimisme, maka sudah dipastikan langkah
akan terasa begitu berat ketika dilangkahkan untuk menggapai kesuksesan.
Seperti itulah contoh kongkret
dari pepatah diatas, masih banyak contoh-contoh lain yang bertebaran di dalam
kehidupan kita.
Sebagai penutup dari tulisan ini,
saya ingin mengutipkan beberapa Ayat Al-Qur’an yang boleh jadi merupakan sumber
dari timbulnya pepatah diatas, dan ketika kita membaca pepatah tersebut kita
bisa termotivasi untuk berbuat kebaikan, maka semoga dengan membaca ayat-ayat
ini kita menjadi lebih termotivasi lagi.
Segungguhnya hari
kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri
itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (Q.S. Thaha : 15)
Tidak ada balasan
kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Q.S. Ar-Rahman : 60)
Barangsiapa yang
membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya,
sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang
dahsyat pada hari itu. (Q.S. An-Naml : 89)
Tanamlah segala hal yang baik
dalam pikiran dan perbuatan kita. karena kelak insya Allah kita akan menunai
berbagai kebaikan di dalam kehidupan kita. Selamat Menanam kebaikan.
Semoga Bermanfaat
-PangeranMenulis-
@AbdulMhakim
0 komentar:
Posting Komentar