Tenang ya para pembaca,
teman-teman pembaca memang tidak salah di dalam membaca, judul diatas memang
benar, bukan salah ketik, bukan juga dikarenakan kondisi mata teman-teman yang
sedang mengalami keletihan. Silahkan tarik nafas dalam-dalam, buat kondisi
teman-teman tenang dulu sebelum membaca tulisan saya ini. Jika sudah dalam
kondisi rilex, silahkan baca tulisan saya di bawah ini.
Menurut pemikiran saya, setiap
kita manusia memiliki otak. Dan saya mengibaratkan otak manusia itu bagaikan tangki
besar penampung berbagai macam hal dan salah 1 nya adalah ilmu. Segala sesuatu
yang didengar oleh telinga kita, dilihat oleh mata kita, dan dirasakan oleh
qalbu kita maka akan secara otomatis terekam di dalam otak kita, baik terekam
dalam waktu yang sementara ataupun dalam waktu yang panjang.
Kita bisa bayangkan, apa jadinya
ketika tangki besar yang kita miliki terus dialiri air, maka secara otomatis
yang terjadi adalah tangki besar tersebut akan penuh atau bahasa populernya
luber. Air yang telah memenuhi tangki tersebut keluar secara tidak beraturan
dari berbagai sisi tangki, dan ini menandakan air tersebut telah terbuang
dengan percuma, terbuang sia-sia. Dimana air tersebut tidak bisa menghasilkan
manfaat sedikitpun.
Sebagaimana pemisalan diatas,
seperti itulah keadaan otak kita yang setiap hari pasti mendapatkan ilmu baru,
baik dari apa yang dilihat maupun apa yang didengar dan apa yang dirasakan oleh
qalbu. Secara otomatis otak kita saat itu telah menumpuk ilmu, hingga akhirnya
penuh bahkan meluber kemana-mana dalam artian terbuang percuma. Nah kenapa hal
ini bisa terjadi pada otak kita, apakah penyebabnya?, hal ini terjadi
dikarenakan ilmu yang telah menumpuk tersebut tidak kita amalkan/praktekan, dan
kita juga tidak mengajarkan ilmu yang telah kita miliki tersebut, atau
bahasanya kita belum membuat kran di otak kita, sedangkan di 1 sisi, ilmu baru
terus masuk ke dalam otak kita, dan akibatnya terjadilah pembuangan sia-sia ilmu
secara besar-besaran yang tidak memberikan kemanfaatan.
Mungkin akan timbul pertanyaan
dari pembaca, kenapa harus dibuat kran ilmu di otak kita?, saya jawab, semua
pembaca pasti sudah mengetahui seperti apa fungsi sebuah kran. Kran itu
memiliki fungsi mengalirkan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih
rendah. Kran sendiri memiliki system buka dan tutup, kita bisa mengatur kapan
waktunya untuk dibuka dan kapan waktunya untuk ditutup. Kapan waktunya untuk
dialirkan dan kapan waktunya menahan. Jadi dengan adanya kran ilmu di otak
kita, kita bisa mengalirkan ilmu yang telah mengisi ruang otak kita ke tempat
yang tepat, sehingga bisa menghasilkan manfaat dan ilmu tersebut tidak terbuang
percuma, alias tidak terbuang sia-sia.
Lantas muncul pertanyaan
berikutnya, Seperti apakah bentuk kran otak itu bisakah dijelaskan?, menurut
hemat saya, kran otak itu ada beberapa bentuk, yang pertama adalah kran
praktek. Kran praktek berfungsi untuk membuat ilmu yang telah masuk ke otak
kita, tidak hanya mampir sebentar kemudian menghilang, dengan mengalirkan ilmu
tersebut melewati kran praktek, maka akan dengan otomatis aliran ilmu tersebut
mengalir ke penampungan otak bawah sadar, yang menyimpan ilmu tersebut lebih
dalam dan tersimpan dalam waktu yang lama, yang kita bisa mengambilnya kapan
pun kita mau.
Kran ilmu yang kedua adalah kran
mengajar. Jika dalam kran praktek kita mengalirkan ilmu tersebut bagi
kemanfaatan diri kita, maka pada kran mengajar, kita sedang mengalirkan ilmu di
otak kita kepada orang lain. Sebenarnya kran mengajar merupakan turunan dari
kran praktek, akan tetapi kran mengajar fungsinya lebih spesifik, karena kran
mengajar baru bisa dilakukan setelah kran praktek dibuka. Ketika kran praktek
dibuka secara teratur, maka akan dengan mudah kran mengajar dialirkan kepada
orang lain. Dan dengan dibukanya kran mengajar secara teratur maka keilmuan
yang ada di otak kita akan semangkit meningkat tajam, daya ingat dan penguasaan
keilmuan yang kita miliki akan semakin tinggi. Sehingga dengan begini, kita
akan menjadi orang-orang yang ahli atau expert di dalam keilmuan tersebut.
Itulah sedikit penjelasan dari
saya terkait kran ilmu di otak kita. kesimpulannya, marilah kita membuat kran
ilmu di otak kita, yaitu kran praktek dan kran mengajar. 2 kran inilah yang
akan membuat ilmu di otak kita lebih bermanfaat, bermanfaat bagi diri kita
sendiri juga bermanfaat bagi orang lain. Dan 2 kran itu jualah yang menjauhkan
kita dari membuang ilmu dengan sia-sia, tanpa memberikan kemanfaatan sedikitpun
bagi kita.
Sekian, Semoga Bermanfaat
-PangeranMenulis-
0 komentar:
Posting Komentar