sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
(Q.S.
At-Tin : 4)
Pada ayat diatas Allah menyatakan
bahwa tiap-tiap manusia diciptakan dalam sebaik-sebaik bentuk, walaupun manusia
ada yang lahir dalam keadaan cacat, maka dia pun termasuk di dalam sebaik-baik
bentuk yang telah Allah ciptakan.
Perlu kita pahami bahwa sebaik-baik
itu bukan berarti sempurna dan manusia yang sempurna secara jasmani maupun
ruhani maka dia sudah dipastikan baik, tapi tidak ada manusia yang sempurna dan
manusia terbaik yang ada di bumi adalah Nabi Muhammad SAW.
Di dalam hidup kita, seringkali
kita mencari yang sempurna, baik di dalam urusan mencari teman, rekan bisnis
dan juga jodoh. Padahal jika kita sadari, diri kita sendiri pun jauh dari
sempurna. Karena sejatinya manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan juga
kekurangan. Maka sebuah hal yang lucu ketika kita mencari yang sempurna tapi
kita sendiri jauh dari sempurna.
Allah SWT menciptakan manusia
penuh dengan perhitungan, mengisi keadaan tiap-tiap ciptaannya dengan
kekurangan dan kelebihan yang berbeda satu sama lain. Yang dengannya akan
timbul kebutuhan dari insan yang satu ke insan lainnya. Bisa kita bayangkan
bagaimana jadinya jika semua manusia diciptakan sempurna tanpa kekurangan
sedikitpun, bila saat ini saja banyak manusia yang diberi sedikit kelebihan
oleh Allah kemudian dia berlaku sombong, hampir dipastikan kesombongan akan
memenuhi relung jiwanya jika kesempurnaan ada pada dirinya, kecuali orang-orang
yang Allah lindungi dari kesombongan sebagaimana tauladan terbaik kita yaitu
Nabi Muhammad SAW.
Mulai saat ini, kita harus terus
menyadarkan diri bahwa tiada insan yang sempurna, tiap-tiap kita pasti memiliki
kekurangan, walaupun seringkali kita memandang seseorang pada kelebihannya
saja. Semua jalan hidup kita telah Allah gariskan, tapi taqdir yang terjadi di
masa depan adalah apa yang kita pilih dan tentukan. Maka pilihlah temanmu,
rekan bisnismu, jodohmu dan apapun itu dengan pertimbangan berdasarkan Al-Qur’an
dan As-sunnah, bukan atas kelebihannya atau keinginan nafsu kita. Jangan sampai
kita terpaku pada kelebihan yang ada pada dirinya, kemudian menyesal ketika
melihat kekurangannya yang baru kita ketahui setelah kita melakukan pilihan
kepadanya. Oleh karena itu berusalah kita menjadi orang yang bijak dalam
memilih, jangan kita mencari yang sempurna, karena engkau tidak akan
menemukannya, tapi carilah mereka-mereka yang bisa menyempurnakan diri kita,
yang senantiasa menghargai kekurangan-kekurangan yang ada pada diri kita, yang
kelebihan-kelebihan mereka menjadi pelengkap bagi kekurangan yang ada pada diri
kita.
Semoga bermanfaat
-PangeranMenulis-
0 komentar:
Posting Komentar