Menulis adalah sebuah kegiatan
yang unik. Apapun bisa kita tulis, semua yang ada di kepala kita bisa menjadi
bahan bagi tulisan kita. Baik itu pengalaman hidup kita, hal-hal yang baru saja
terjadi di dalam kehidupan kita ataupun ilmu yang kita miliki yang kemudian
kita tuangkan di dalam sebuah tulisan.
Semua kalangan menyukai kegiatan
menulis, baik itu orang tua, remaja juga anak-anak, dalam bentu diary, cerpen,
puisi, dan novel. Kebanyakan mereka menulis dikarenakan ingin menyampaikan
sebuah gagasan, atau menyampaikan isi hati yang sulit jika dijelaskan dengan
lisan.
Bagi orang-orang yang telah
terbiasa menulis, maka membuat sebuah tulisan bagi mereka adalah hal yang
mudah, semudah mengikat tali sepatu sebagaimana anak sd yang awalnya diikatkan
oleh ibunya, kemudian seiring sejalan dia terus mencoba hingga akhirnya bisa
mengikat sepatu tanpa melihat lagi tali yg ingin diikatnya. Di lain sisi, bagi
orang yang tidak terbiasa menulis, membuat satu kalimat bagi mereka adalah hal
yang sulit, sesulit membuat tiramisu yang lezat yang dijual di
restoran-restoran eropa. Dimana dia jauh dari percaya diri, sehingga setiap
kalimat baginya selalu salah, sehingga tombol penghapus, tipe x atau tombol backspace
selalu menjadi teman baiknya ketika dia menulis. Hingga akhirya muncul
perkataan menulis itu Susah.
Padahal jikalau disadari, tiap
hari hidup yang saat ini dijalani tidak pernah lepas dari yang namanya menulis.
Berapa kalikah dalam 1 hari kita mengirim sebuah sms, bukankah sms adalah
rangkaian kalimat yang kita tulisankan dari apa yang kita pikirkan?. Bagi kawan-kawan
yang saat ini memiliki jaringan social baik itu facebook atau tweeter, tidakkah
status yang kalian tulis merupakan gagasan dari pikiran yang dituangkan dengan
gerakan jari hingga terciptalah sebuah tulisan?
Lantas apalagi alasan yang
menjadi penghalang bagi kita untuk menulis?. Jika kita khawatir akan komentar
orang terhadap tulisan kita, bahwa tulisan kita buruk, tidak berkualitas,
seharusnya kita bangga, karena ternyata tulisan kita masih ada yang membaca. Dan
berbahagialah, karena komentar-komentar seperti itulah yang kelak menjadikan
kita terpacu, untuk membuat tulisan yang lebih baik lagi. Sebaliknya jika kita
tidak siap dengan komentar-komentar negatif dari orang lain atas tulisan kita,
maka teruslah menulis, simpanlah tulisan tersebut sebagai bahan bacaan kita
sendiri, jangan sampai hal tersebut menjadi penghalang bagi kita untuk menulis.
Pesan terakhir dari tulisan ini
bagi saya pribadi dan kawan pembaca, biarkanlah jari-jari tangan kita menari
diatas kertas dengan goresan pena, menari diatas keybord, tanpa henti, cukuplah
1, 2 kali kita menggunakan tipe x, atau menekan tombol backspace. Teruslah menulis
hingga tulisan itu rampung, tulislah apapun yang ingin kita tulis, tulislah
apapun yang ingin kita sampaikan, dan tulislah apapun yang kita ketahui. Karena
dengan begitu sebuah gagasan di kepala telah dituangkan, dan ilmu yang kita
miliki telah tergoreskan, yang semoga dengan itu bisa menghasilkan manfaat bagi
diri sendiri dan orang lain.
Sekian
Semoga bermanfaat
-PangeranMenulis-
Suka tulisan ini. Izin share yaa..
BalasHapus