Teknologi semakin bertambah tahun
semakin meningkat secara tajam perluasan serta penguasannya. Dimana ketika
dahulu teknologi tinggi seperti computer prosessor super cepat, teknologi
komunikasi jarak jauh dan lain sebagainya hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan
besar, akan tetapi saat ini tiap-tiap tangan manusia sudah menggenggamnya,
bahkan bukan hanya orang yang terbilang banyak harta, yang terbatas harta pun
bisa memilikinya.
Saat ini kita bisa melihat dengan
jelas, bahwa teknologi telah terbentuk dalam macam jenis dan variasi, mulai
dari yang simple hingga kompleks, mulai dari harga bahwa hingga mewah dengan
harga yang waah. Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa punya, tapi anak kecil
pun mempunyainya bahkan seringkali kita temukan sang anak memiliki “teknologi”
yang lebih mahal dari yang dimiliki orang dewasa.
Ketika terbesit judul diatas,
judul tersebut merupakan ide yang muncul ketika saya melihat, di berbagai
tempat, baik ditempat umum atau pribadi termasuk saya sendiri. Saya melihat
salah satu teknologi yang saat ini kita miliki, teknologi tersebut saya akan
sedikit persempit menjadi satu alat saja, walaupun teknologi tersebut memiliki
arti yang sangat luas. Satu alat tersebut adalah handphone, dimana teknologi
handphone ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, dari hanya
sekedar telpon, yang bisa menjangkau bukan hanya antar kota, tapi sudah antar Negara,
kemudian sms, dan yang terbaru saat ini adalah teknologi handphone dengan
internet berkecepatan tinggi yang dengan teknologi tersebut kita mampu
melakukan telpon dengan video, chating dsb.
Ketika melihat hal diatas, betapa
teknologi ini memiliki fungsi yang sangat luar biasa besar bagi kehidupan
manusia, dimana dengan alat tersebut kita bisa saling menjaga komunikasi dengan
keluarga, saudara dan teman yang jauh tempat tinggal terpisah oleh darat dan
lautan. Yang dengan begitu kita bisa menyambung tali silaturrahiim yang mungkin
sudah lama terputus dikarenakan jarak yang memisahkan atau dikarenakan sulitnya
mencari cara untuk menghubungi keluarga atau saudara yang telah lama berpisah.
Itu baru salah satu fungsi dari
sekian banyak fungsi yang bisa kita eksplorasi dari hasil peningkatan teknologi
yang bernama handphone. Akan tetapi, tidak seutuhnya alat hasil teknologi
tersebut hanya menghasilkan hal-hal yang bersifat positif, karena ternyata
setelah waktu berjalan baik disadari ataupun tidak, nilai-nilai negative pun
ternyata ada di dalam penggunaan alat teknologi yang kita sebut handphone
tersebut.
Sebagaimana kita melihat banyak
informasi, dari berbagai media, baik elektronik maupun cetak, dimana begitu
banyak penyalahgunaan teknologi, dari yang bersifat tampak jelas bagi mata
manusia atau yang tersembunyi dari pandangan lahir manusia. Secara tampak
handphone banyak disalahgunakan, seperti penipuan, pemutar video porno, dsb. Dan
yang tidak tampak adalah ketika manusia disibukkan oleh handphone tersebut
sehingga manusia tersebut jauh dari Allah, dimana kita bisa tiap menit terus
menggenggam handphone, membuka berbagai media social seperti facebook, twitter,
Line, BBM, dsb. Hal inilah yang membuat kita menjadi lalai, menjadikan kita
jauh dari berdzikir kepada Allah, membuat sholat kita jauh dari tepat waktu,
membuat tangan kita alergi dengan Al-Qur’an, membuat telinga kita tuli dari
adzan, dan masih banyak lagi dampak negative lainnya. Sekian hal itulah yang
bisa menyebabkan murka Allah kepada kita, sehingga Allah memutus Rahmat dan
keberkahan dari diri kita. Betapa bisa kita lihat di tempat-tempat umum dan
kendaraan umum, orang-orang yang tidak henti-hentinya menggenggam handphone,
seakan tiada habis jari tersebut mengetikan sesuatu, disamping itu telinga
mereka berdendang mendengarkan alunan music. Dan hal tersebut terus berulang di
dalam kehidupan sehari-harinya. Jika kita menyadari hal ini, dan ternyata kita
adalah termasuk orang-orang yang terlihat sama sebagaimana digambarkan di dalam
tulisan diatas, maka marilah sama-sama kita sadar, sadar atas kelalaian yang
ada pada diri kita, sadar atas rutinitas yang ternyata dikendalikan oleh
teknologi, bukan sebaliknya yaitu kita yang mengendalikan teknologi. Karena
jika teknologi sudah mengendalikan kita, maka jelaslah bahwa kelak murka Allah
akan menghampiri kita, hidup kita jauh dari keberkahan dan rahmat Allah. Na’udzubillahi
min dzalika.
Sebagai pesan terakhir dari
tulisan ini, nasihat ini saya tujukan khusus bagi saya pribadi dan umumnya bagi
para pembaca, bahwa kita harus sadar bahwa kita adalah seorang manusia, seorang
hamba Allah, Al-Khaliq, yang dimana tujuan kita dihidupkan di dunia ini adalah
untuk beribadah kepadanya, bukan untuk bermain-main lagi disbukkan oleh
teknologi yang notabenenya adalah buatan makhluq. Maka itu sekali lagi saya
ingatkan bahwa, jangan sampai kita dikendalikan oleh teknologi, menjadi hamba
teknologi, yang dengan begitu kita jadi lalai dari mengingat Allah, dan akan
menyebabkan terputusnya Rahmat Allah. Sebaliknya kita harus menjadi orang-orang
yang bisa mengendalikan teknologi, sehingga teknologi tersebut bisa memberikan
manfaat bagi diri kita, bisa menjadi pengingat kita dari kelalaian kepada
Allah. Jika sudah begitu, Insya Allah ketika kita menggunakan teknologi dengan
sebaik-baiknya mengikuti aturan Al-Qur’an dan As-Sunnah maka ketika kita
menggunakan teknologi tersebut akan dinilai sebagi bagian dari ibadah kepada
Allah..
Wallahu a’lam
Sekian, semoga bermanfaat..
-PangeranMenulis-
0 komentar:
Posting Komentar