Pada suatu waktu, saya melihat
seseorang anak kecil yang membawa segelas air putih, kemudian dengan spontan
anak tersebut menuangkan air yang ada di dalam gelas tersebut ke tanah hingga
tidak bersisa. Kemudian sang anak tersebut berusaha dengan sekuat mungkin untuk
kembali mengambil air yang telah dituangkan ke tanah tersebut dan mengambalikan
ke dalam gelas yang ada di genggamannya. Dan kita pasti mengetahui bahwa apa
yang dilakukan oleh anak tersebut adalah hal yang mustahil, dan akhirnya sang
anak tersebut menangis karena dia tidak bisa mengambil air yang tadi mengisi
gelas yang ada ditangannya.
Sejenak setelah kita melihat
cerita diatas, adakah terbesit pelajaran yang bisa kita ambil?
Jika ada pertanyaan tersebut yang
ditanyakan kepada saya, maka saya jawab YA.
Kenapa? Karena setiap detik
kehidupan yang kita jalani amatlah bertabur Pelajaran/hikmah, dan salah satunya
pelajaran bisa kita dapatkan dari apa yang telah dilakukan si anak tersebut.
Dimana kita bisa melihat air yang
telah jatuh membasahi tanah, maka air tersebut pasti akan meresap ke dalam
tanah dan menyatu dengan tanah, yang dengan begitu tidak akan mungkin bagi si
anak mengambil air tersebut.
Hikmah atau pelajaran yang bisa
kita petik dari cerita diatas adalah air yang dituangkan ke tanah tersebut bisa
kita ibaratkan waktu, bisa kita ibaratkan ucapan atau perbuatan. Waktu yang
kita jalani saat ini terus berlalu, tidak akan pernah 1 detik pun waktu bisa
dimundurkan, sebagaimana air yang tidak bisa diambil kembali dari tanah dan
dimasukkan lagi ke dalam gelas. Begitu juga ucapan dan perbuatan kita, ketika
kita berucap, maka kata-kata yang telah keluar dari mulut kita tidak akan bisa
kita tarik lagi, ketika kita salah ucap kepada orang lain maka yang bisa kita
lakukan bukanlah menarik ucapan yang salah tersebut, melainkan ketika melakukan
ucapan lain yaitu ucapan maaf.
Jadi dari pelajaran yang kita
petik diatas, saat ini kita harus sadar, bahwa hidup yang kita lakukan ini
hidup yang terbatas, terbatas oleh waktu, terbatas oleh usia yang tidak bisa
lepas dari berlalunya sang waktu, oleh karena itu kita harus berhati-hati di
dalam menjalankan waktu yang saat ini terus berlalu, kita harus memanfaatkan
waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya, jangan sampai kelak hidup kita
hanyalah seperti air yang jatuh ke tanah, yang tidak bisa kita minum, yang
tidak bisa memberikan manfaat sedikitpun bagi kita dan air tersebut tidak bisa
diambil kembali, adapun yang bisa kita ambil hanyalah penyesalan.
Dikarenakan Waktu Tidak Akan
Pernah Bisa Dimundurkan Kembali Walaupun hanya 1 detik
-PangeranMenulis-
0 komentar:
Posting Komentar