Setiap manusia hidup di dalam dunia yang sama, akan tetapi mereka
menjalani dan memiliki taqdir yang berbeda-beda. Mereka adalah makhluk yang sama,
sejenis, akan tetapi di dalam perjalanannya pilihan-pilihan lah yang membuat
jalan kehidupan mereka berbeda-beda.
Setiap kita diberikan pilihan oleh Allah, tiap detiknya adalah
waktu yang Allah berikan bagi kita untuk menentukan pilihan hidup kita. Dan sebagai
manusia, sudah seharusnya kita menyadari hal ini bahwa hidup kita tidak bisa
lepas dari yang namanya pilihan. Memilih untuk menjadikan hidup lebih berarti
atau memilik untuk menjadikan hidup tanpa ada arti.
Dalam kehidupan kita, seringkali kita dibenturkan oleh 2 pilihan
yang sulit, dan pada saat itulah seringkali kita membuang waktu pada
kebimbangan, memilih salah 1 diantara 2 pilihan tersebut. Tanpa sadar kita
merasa bahwa kita belum memilih, padahal bimbang yang kita berada di dalamnya
adalah sebuah pilihan juga, yang menyebabkan waktu hidup kita terbuang percuma,
terbuang dalam diam.
Betapa pentingnya kita harus mulai membentuk diri kita dari mulai
saat ini, membentuk diri yang melakukan respon cepat atas pilihan yang tersedia
di setiap waktu, karena waktu terus berjalan walaupun kita diam. Jika kebimbangan
mulai menghantui pikiran, yang menjadi penghambat di dalam menentukan pilihan,
maka prioritas yang harus kita kedepankan. Manakah diantara 2 pilihan yang ada,
yang merupakan hal yang harus di dahulukan. Jika jawaban sudah kita temukan,
maka pilihlah dan yakinilah.
Setiap kita pasti seringkali mengalami sebuah kekhawatiran atas
setiap pilihan yang kita telah tentukan, kekhawatiran akan sebuah hasil dari apa
yang telah kita pilih. Hal ini adalah sebuah konsekuensi normal dari sebuah
pilihan, dimana pilihan kita adalah taqdir yang kita pilih, yang akan menjadi
penentu bagi kelanjutan cerita hidup kita di masa yang akan datang. Sadar atau
tidak sadar, hidup kita saat ini pun merupakan sebuah hasil dari pilihan hidup
kita di masa lalu. Jika saat ini hidup kita sengsara, maka jangan salahkan
Allah atas apa yang ada pada kita, karena itu disebabkan oleh pilihan kita. Karena
seringkali orang menyalahkan taqdirnya dan berpasrah diri atas apa yang ada
pada dirinya. Padahal dia pun memiliki pilihan untuk bangkit dan menjauh dari
kesengsaraan yang menyelimuti kehidupannya, tapi dia lebih memilih untuk
menyerah, bertekuk lutut dibawah kepasrahan.
Itulah sedikit hal terkait dengan pilihan. Maka yang menjadi
catatan penting bagi kita adalah, bahwa bahagia dan kesengsaraan adalah sebuah
pilihan. Surga dan neraka yang kelak akan kita tinggali di akhirat adalah hasil
dari sebuah pilihan. Beribadah kepada Allah dengan giat dan bermalas-malasan
dalam ibadah juga adalah sebuah pilihan. Diam tanpa gerak perbuatan dan lisan
pun adalah sebuah pilihan. Tulisan yang saat ini dibaca juga merupakan hasil
dari sebuah pilihan. Jadi, hidup kita tidak bisa lepas dari memilih. Oleh karena
itu pilihan kita kelak akan menentukan taqdir kita di masa depan, jadi silahkan
memilih, dan tataplah masa depanmu dengan pilihan hidupmu.
Semoga bermanfaat
-PangeranMenulis-
ya sebaiknya sebelum memilih melakukan sholat istikhoroh agar kita tak terikuti oleh nafsu
BalasHapus