Kamis, 29 Agustus 2013

Bukan yang sempurna, tapi yang menyempurnakan

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
(Q.S. At-Tin : 4)

Pada ayat diatas Allah menyatakan bahwa tiap-tiap manusia diciptakan dalam sebaik-sebaik bentuk, walaupun manusia ada yang lahir dalam keadaan cacat, maka dia pun termasuk di dalam sebaik-baik bentuk yang telah Allah ciptakan.

Perlu kita pahami bahwa sebaik-baik itu bukan berarti sempurna dan manusia yang sempurna secara jasmani maupun ruhani maka dia sudah dipastikan baik, tapi tidak ada manusia yang sempurna dan manusia terbaik yang ada di bumi adalah Nabi Muhammad SAW.

Di dalam hidup kita, seringkali kita mencari yang sempurna, baik di dalam urusan mencari teman, rekan bisnis dan juga jodoh. Padahal jika kita sadari, diri kita sendiri pun jauh dari sempurna. Karena sejatinya manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan juga kekurangan. Maka sebuah hal yang lucu ketika kita mencari yang sempurna tapi kita sendiri jauh dari sempurna.

Allah SWT menciptakan manusia penuh dengan perhitungan, mengisi keadaan tiap-tiap ciptaannya dengan kekurangan dan kelebihan yang berbeda satu sama lain. Yang dengannya akan timbul kebutuhan dari insan yang satu ke insan lainnya. Bisa kita bayangkan bagaimana jadinya jika semua manusia diciptakan sempurna tanpa kekurangan sedikitpun, bila saat ini saja banyak manusia yang diberi sedikit kelebihan oleh Allah kemudian dia berlaku sombong, hampir dipastikan kesombongan akan memenuhi relung jiwanya jika kesempurnaan ada pada dirinya, kecuali orang-orang yang Allah lindungi dari kesombongan sebagaimana tauladan terbaik kita yaitu Nabi Muhammad SAW.

Mulai saat ini, kita harus terus menyadarkan diri bahwa tiada insan yang sempurna, tiap-tiap kita pasti memiliki kekurangan, walaupun seringkali kita memandang seseorang pada kelebihannya saja. Semua jalan hidup kita telah Allah gariskan, tapi taqdir yang terjadi di masa depan adalah apa yang kita pilih dan tentukan. Maka pilihlah temanmu, rekan bisnismu, jodohmu dan apapun itu dengan pertimbangan berdasarkan Al-Qur’an dan As-sunnah, bukan atas kelebihannya atau keinginan nafsu kita. Jangan sampai kita terpaku pada kelebihan yang ada pada dirinya, kemudian menyesal ketika melihat kekurangannya yang baru kita ketahui setelah kita melakukan pilihan kepadanya. Oleh karena itu berusalah kita menjadi orang yang bijak dalam memilih, jangan kita mencari yang sempurna, karena engkau tidak akan menemukannya, tapi carilah mereka-mereka yang bisa menyempurnakan diri kita, yang senantiasa menghargai kekurangan-kekurangan yang ada pada diri kita, yang kelebihan-kelebihan mereka menjadi pelengkap bagi kekurangan yang ada pada diri kita.

Semoga bermanfaat


-PangeranMenulis-

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © PangeranMenulis Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger