Sabtu, 24 Agustus 2013

Vonis Kematian

Pernahkah di dalam kehidupan kita, kita mendapatkan vonis kematian dari seorang dokter?. Jikalau belum pernah, taukah kita bahwa ada orang-orang yang mendapatkan vonis dari dokter terkait dengan waktu kematiaannya atau sisa hidupnya?

Saya seringkali melihat banyak informasi terkait vonis kematian ini, baik dari berbagai media informasi cetak atau elektronik, dan juga kadang saya melihatnya di film-film sineton ketika saya sedang menontonnya. Dari apa yang saya tau ada orang-orang yang berpenyakit tertentu kemudian mendapat vonis dari dokter mengenai sisa waktu hidupnya. Semisal orang yang sakit leukemia (kekurangan darah putih), dia di vonis oleh dokter bahwa sisa hidupnya tinggal 3 bulan, 6 bulan lagi atau lebih. Seketika itu pula orang yang di vonis tersebut “down”, seakan-akan kebahagiaan hidupnya akan terenggut.

Hal menarik yang kita bisa jadikan pelajaran adalah, seperti apa sikap seseorang ketika mendengar  vonis kematian yang ditujukan kepadanya. ada sebagian orang yang menyikapinya dengan putus asa, kemudian hidupnya dirundung kesedihan, ketakutan lagi kekhawatiran, sehingga banyak dari mereka yang mati dikarenakan “shock” atau mereka mengakhiri hidupnya dengan lebih cepat yaitu bunuh diri. Di lain sisi ada juga orang-orang yang setelah mendapat vonis kematian, mereka hanya “down” sejenak, kemudian step by step dia menata kembali kehidupannya, dan hidupnya dia isi dengan penuh optimisme, dia manfaat kan “sisa-sisa” umurnya dengan memperbaiki amal-amal ibadahnya, sehingga hidupnya berputar 180 derajat dari kehidupan dia yang sebelumnya boleh jadi jarang beribadah menjadi taat beribadah.

Itulah keadaan-keadaan yang sedikit banyak terjadi di dunia ini. Lantas yang jadi pertanyaan bagi kita adalah, bagaimanakah sikap kita, jika seandainya kita yang mendapatkan vonis kematian tersebut? Dan tahukah kita bahwa diri kita pun termasuk ke dalam orang-orang yang sudah di vonis mati?

Itulah beberapa pertanyaan yang sudah seharusnya kita ketahui. Jika kita melihat Al-Qur’an Al-Karim, maka ada beberapa ayat yang berisikan vonis kematian dari Allah kepada kita, yang seharusnya membuat kita khawatir dan menjadikan kita pribadi-pribadi yang mempersiapkan diri yang sudah dipastikan akan bertemu dengan yang namanya kematian, sebagaimana Ayat Allah :

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" 
(Q.S. Ali Imran : 185)

Pada ayat diatas, begitu jelas menginformasikan kepada kita bahwa kita semua pasti akan mati. Jika vonis dokter yang jauh dari pasti membuat kita takut setengah mati, maka sudah seharusnya kita lebih takut akan vonis Allah yang jelas pasti akan terjadi. Jika dokter memvonis kematian seseorang atas penyakitnya 2, 3 bulan bahkan lebih, tapi vonis Allah adalah misteri, bisa jadi 5 menit setelah membaca tulisan ini kita akan mati, atau bisa jadi 1 jam yang akan datang ajal telah menjemput kita, dan setiap waktu adalah hal yang mungkin bagi kita selaku manusia bertemu dengan kematian.

Maka yang perlu kita garis bawahi dan pertebal dengan tinta hitam adalah bahwa mati adalah hal yang pasti, dan Allah sudah menentukan umur hidup kita di dunia. Maka sebaik-sebaik sikap kita terhadap hal ini adalah kita harus terus menjadikan diri kita pribadi-pribadi yang mempersiapkan kematian, yaitu dengan senantiasa berdzikir kepada Allah, beribadah kepada Allah di setiap saat di setiap waktu. Setiap kita tidak ada yang mengetahui kapad ajal akan menjemput, termasuk dokter ahli kesehatan terhebat di dunia pun tidak mengetahui kapan dia akan mati, walaupun dia terkadang memberikan vonis kematian bagi seseorang. Jadi sekali lagi, yakini bahwa kematian selalu ada di depan kita, dia datang tepat waktu, tidak bisa dimundurkan tidak bisa pula dimajukan, dia mendatangi kita dalam apapun kondisi kita. Oleh karena itu bersiap-siaplah.

Wallahu a’lam

Semoga bermanfaat


-PangeranMenulis-

1 komentar:

  1. Subhanallah, Maha Suci Allah. Trimakasih ya akhi, trima kasih atas peringatannya. Smoga kita saling mengingatkan tentang kematian agar hidup kita lebih bermanfaat bagi diri kita pribadi maupun orang yang kita sayangi. Man La Yarham, La Yurham. "Barang siapa tidak menyayangi, dia tidak akan disayangi" (HR. Muslim.

    BalasHapus

 

Copyright © PangeranMenulis Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger