Sabtu, 17 Agustus 2013

Teknologi alat Penyambung Silaturrahiim dan Alat Pemutus Rahmat Ar-Rahiim

Teknologi semakin bertambah tahun semakin meningkat secara tajam perluasan serta penguasannya. Dimana ketika dahulu teknologi tinggi seperti computer prosessor super cepat, teknologi komunikasi jarak jauh dan lain sebagainya hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar, akan tetapi saat ini tiap-tiap tangan manusia sudah menggenggamnya, bahkan bukan hanya orang yang terbilang banyak harta, yang terbatas harta pun bisa memilikinya.

Saat ini kita bisa melihat dengan jelas, bahwa teknologi telah terbentuk dalam macam jenis dan variasi, mulai dari yang simple hingga kompleks, mulai dari harga bahwa hingga mewah dengan harga yang waah. Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa punya, tapi anak kecil pun mempunyainya bahkan seringkali kita temukan sang anak memiliki “teknologi” yang lebih mahal dari yang dimiliki orang dewasa.

Ketika terbesit judul diatas, judul tersebut merupakan ide yang muncul ketika saya melihat, di berbagai tempat, baik ditempat umum atau pribadi termasuk saya sendiri. Saya melihat salah satu teknologi yang saat ini kita miliki, teknologi tersebut saya akan sedikit persempit menjadi satu alat saja, walaupun teknologi tersebut memiliki arti yang sangat luas. Satu alat tersebut adalah handphone, dimana teknologi handphone ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, dari hanya sekedar telpon, yang bisa menjangkau bukan hanya antar kota, tapi sudah antar Negara, kemudian sms, dan yang terbaru saat ini adalah teknologi handphone dengan internet berkecepatan tinggi yang dengan teknologi tersebut kita mampu melakukan telpon dengan video, chating dsb.

Ketika melihat hal diatas, betapa teknologi ini memiliki fungsi yang sangat luar biasa besar bagi kehidupan manusia, dimana dengan alat tersebut kita bisa saling menjaga komunikasi dengan keluarga, saudara dan teman yang jauh tempat tinggal terpisah oleh darat dan lautan. Yang dengan begitu kita bisa menyambung tali silaturrahiim yang mungkin sudah lama terputus dikarenakan jarak yang memisahkan atau dikarenakan sulitnya mencari cara untuk menghubungi keluarga atau saudara yang telah lama berpisah.

Itu baru salah satu fungsi dari sekian banyak fungsi yang bisa kita eksplorasi dari hasil peningkatan teknologi yang bernama handphone. Akan tetapi, tidak seutuhnya alat hasil teknologi tersebut hanya menghasilkan hal-hal yang bersifat positif, karena ternyata setelah waktu berjalan baik disadari ataupun tidak, nilai-nilai negative pun ternyata ada di dalam penggunaan alat teknologi yang kita sebut handphone tersebut.

Sebagaimana kita melihat banyak informasi, dari berbagai media, baik elektronik maupun cetak, dimana begitu banyak penyalahgunaan teknologi, dari yang bersifat tampak jelas bagi mata manusia atau yang tersembunyi dari pandangan lahir manusia. Secara tampak handphone banyak disalahgunakan, seperti penipuan, pemutar video porno, dsb. Dan yang tidak tampak adalah ketika manusia disibukkan oleh handphone tersebut sehingga manusia tersebut jauh dari Allah, dimana kita bisa tiap menit terus menggenggam handphone, membuka berbagai media social seperti facebook, twitter, Line, BBM, dsb. Hal inilah yang membuat kita menjadi lalai, menjadikan kita jauh dari berdzikir kepada Allah, membuat sholat kita jauh dari tepat waktu, membuat tangan kita alergi dengan Al-Qur’an, membuat telinga kita tuli dari adzan, dan masih banyak lagi dampak negative lainnya. Sekian hal itulah yang bisa menyebabkan murka Allah kepada kita, sehingga Allah memutus Rahmat dan keberkahan dari diri kita. Betapa bisa kita lihat di tempat-tempat umum dan kendaraan umum, orang-orang yang tidak henti-hentinya menggenggam handphone, seakan tiada habis jari tersebut mengetikan sesuatu, disamping itu telinga mereka berdendang mendengarkan alunan music. Dan hal tersebut terus berulang di dalam kehidupan sehari-harinya. Jika kita menyadari hal ini, dan ternyata kita adalah termasuk orang-orang yang terlihat sama sebagaimana digambarkan di dalam tulisan diatas, maka marilah sama-sama kita sadar, sadar atas kelalaian yang ada pada diri kita, sadar atas rutinitas yang ternyata dikendalikan oleh teknologi, bukan sebaliknya yaitu kita yang mengendalikan teknologi. Karena jika teknologi sudah mengendalikan kita, maka jelaslah bahwa kelak murka Allah akan menghampiri kita, hidup kita jauh dari keberkahan dan rahmat Allah. Na’udzubillahi min dzalika.

Sebagai pesan terakhir dari tulisan ini, nasihat ini saya tujukan khusus bagi saya pribadi dan umumnya bagi para pembaca, bahwa kita harus sadar bahwa kita adalah seorang manusia, seorang hamba Allah, Al-Khaliq, yang dimana tujuan kita dihidupkan di dunia ini adalah untuk beribadah kepadanya, bukan untuk bermain-main lagi disbukkan oleh teknologi yang notabenenya adalah buatan makhluq. Maka itu sekali lagi saya ingatkan bahwa, jangan sampai kita dikendalikan oleh teknologi, menjadi hamba teknologi, yang dengan begitu kita jadi lalai dari mengingat Allah, dan akan menyebabkan terputusnya Rahmat Allah. Sebaliknya kita harus menjadi orang-orang yang bisa mengendalikan teknologi, sehingga teknologi tersebut bisa memberikan manfaat bagi diri kita, bisa menjadi pengingat kita dari kelalaian kepada Allah. Jika sudah begitu, Insya Allah ketika kita menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya mengikuti aturan Al-Qur’an dan As-Sunnah maka ketika kita menggunakan teknologi tersebut akan dinilai sebagi bagian dari ibadah kepada Allah..

Wallahu a’lam

Sekian, semoga bermanfaat..


-PangeranMenulis-

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © PangeranMenulis Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger