Rabu, 28 Agustus 2013

Pilihan

Setiap manusia hidup di dalam dunia yang sama, akan tetapi mereka menjalani dan memiliki taqdir yang berbeda-beda. Mereka adalah makhluk yang sama, sejenis, akan tetapi di dalam perjalanannya pilihan-pilihan lah yang membuat jalan kehidupan mereka berbeda-beda.

Setiap kita diberikan pilihan oleh Allah, tiap detiknya adalah waktu yang Allah berikan bagi kita untuk menentukan pilihan hidup kita. Dan sebagai manusia, sudah seharusnya kita menyadari hal ini bahwa hidup kita tidak bisa lepas dari yang namanya pilihan. Memilih untuk menjadikan hidup lebih berarti atau memilik untuk menjadikan hidup tanpa ada arti.

Dalam kehidupan kita, seringkali kita dibenturkan oleh 2 pilihan yang sulit, dan pada saat itulah seringkali kita membuang waktu pada kebimbangan, memilih salah 1 diantara 2 pilihan tersebut. Tanpa sadar kita merasa bahwa kita belum memilih, padahal bimbang yang kita berada di dalamnya adalah sebuah pilihan juga, yang menyebabkan waktu hidup kita terbuang percuma, terbuang dalam diam.

Betapa pentingnya kita harus mulai membentuk diri kita dari mulai saat ini, membentuk diri yang melakukan respon cepat atas pilihan yang tersedia di setiap waktu, karena waktu terus berjalan walaupun kita diam. Jika kebimbangan mulai menghantui pikiran, yang menjadi penghambat di dalam menentukan pilihan, maka prioritas yang harus kita kedepankan. Manakah diantara 2 pilihan yang ada, yang merupakan hal yang harus di dahulukan. Jika jawaban sudah kita temukan, maka pilihlah dan yakinilah.

Setiap kita pasti seringkali mengalami sebuah kekhawatiran atas setiap pilihan yang kita telah tentukan, kekhawatiran akan sebuah hasil dari apa yang telah kita pilih. Hal ini adalah sebuah konsekuensi normal dari sebuah pilihan, dimana pilihan kita adalah taqdir yang kita pilih, yang akan menjadi penentu bagi kelanjutan cerita hidup kita di masa yang akan datang. Sadar atau tidak sadar, hidup kita saat ini pun merupakan sebuah hasil dari pilihan hidup kita di masa lalu. Jika saat ini hidup kita sengsara, maka jangan salahkan Allah atas apa yang ada pada kita, karena itu disebabkan oleh pilihan kita. Karena seringkali orang menyalahkan taqdirnya dan berpasrah diri atas apa yang ada pada dirinya. Padahal dia pun memiliki pilihan untuk bangkit dan menjauh dari kesengsaraan yang menyelimuti kehidupannya, tapi dia lebih memilih untuk menyerah, bertekuk lutut dibawah kepasrahan.

Itulah sedikit hal terkait dengan pilihan. Maka yang menjadi catatan penting bagi kita adalah, bahwa bahagia dan kesengsaraan adalah sebuah pilihan. Surga dan neraka yang kelak akan kita tinggali di akhirat adalah hasil dari sebuah pilihan. Beribadah kepada Allah dengan giat dan bermalas-malasan dalam ibadah juga adalah sebuah pilihan. Diam tanpa gerak perbuatan dan lisan pun adalah sebuah pilihan. Tulisan yang saat ini dibaca juga merupakan hasil dari sebuah pilihan. Jadi, hidup kita tidak bisa lepas dari memilih. Oleh karena itu pilihan kita kelak akan menentukan taqdir kita di masa depan, jadi silahkan memilih, dan tataplah masa depanmu dengan pilihan hidupmu.

Semoga bermanfaat


-PangeranMenulis-

1 komentar:

  1. ya sebaiknya sebelum memilih melakukan sholat istikhoroh agar kita tak terikuti oleh nafsu

    BalasHapus

 

Copyright © PangeranMenulis Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger