Selasa, 22 Oktober 2013

Aku Cinta Kamu, Sayang

Pada suatu waktu sebuah wedding organizer mengadakan pelatihan atau seminar tentang kekeluargaan, tentang bagaimana membangun sebuah keharmonisan dalam rumah tangga, khususnya rumah tangga yang sudah berjalan diatas 5 tahun akan tetapi kehidupan rumah tangga tersebut dijalani dengan “hidup segan mati tak mau” dengan kata lain pasangan suami istri tersebut sudah menjalani rumah tangga bertahun-tahun tapi yang dirasa hampa, sepi dari rasa cinta dan sayang. Pelatihan ini dibuat secara komersil, disebarkan melalui berbagai media, baik itu pamflet, brosur, juga radio-radio local.

Waktu berlalu akhirnya acara seminar kekeluargaan itu pun berlangsung, dan tidak disangka ratusan peserta memadati acara tersebut, dan hampir mayoritas pesertanya diikuti oleh mereka yang berumur diatas 40 tahun, yang umur pernikahannya sudah melibihi 10 tahun.

Acara pun berlangsung dengan penuh antusias, diawali MC yang membangun semangat membara para peserta yang datang bersendiri, tidak dengan pasangannya. Mereka datang sendiri berasalan agak canggung jika harus datang bersama suami atau istri, karena pada umur-umur pernikahan diatas 10 tahun kebanyakan pasangan suami istri dalam komunikasi sudah kurang intensitasnya, dan inilah yang menyebabkan keharmonisan berkurang, kehidupan keluarga terasa begitu hambar. Dan ini pulalah alasan yang membuat mereka ingin menghadiri acara ini. Karena mereka sadar bahwa ada cara yang salah yang harus diperbaiki agar kehidupan cintanya dengan pasangan hidupnya bisa kembali mesra seperti awal diucapkannya janji setia.

Akhirnya sang MC menyerahkan acaranya kepada sang narasumber. Dengan pembukaan yang fasih dan berbagai intermezzo lucu yang disampaikan oleh narasumber, para peserta menatap dengan serius dan antusias. Dan pada sesi tersebut sebagai sebuah test case, sang narasumber meminta kepada peserta yang mayoritas adalah ibu-lbu untuk melakukan 1 yang membuat peserta kaget. Yaitu narasumber meminta agar para peserta mengirimkan sms kepada suami/istrinya 1 kalimat, “aku Cinta kamu sayang”. Dan uniknya lagi narusmber meminta akan peserta menukarkan hp yang dimilikinya dengan yang dimiliki oleh peserta sebelumnya, bahkan narasumber meminta beberapa peserta untuk menaruh hpnya di meja narasumber.  

1 per 1 hp peserta mulai berdering, menandakan adanya balasan pesan dari suami/istri yang telah dikirimkan sms “aku cinta kamu sayang”, dan beberapa balasan smsnya adalah :
1. Kamu lagi ngigau ya mah?
2.   Mamah abis ketabrak mobil ya trus geger otak.!
3.   Ada apa lagi si mah, pasti ada maunya nih sms kaya begini. Cape ah papa harus bayar kartu kredit kamu.
4.   Udah lah pi, kamu nggk usah macem-macem,
5.   Cinta, cinta, mata lu buta, sayang sayang palalu peang..
6.    "Maksud looohh....??"
7.    "Apalagi yg kamu perbuat skrng??
8.    awas kalo macem2, ya?? Kali ini saya ngga akan memaafkan kamu lagi".
9.     "?!?"
10.   "Udh ngga usah basa-basi, lah !! To the point aja maunya apa ??"
11.   "Gue ngimpi ngga, nih ??"
12.   "Kalo nanti kamu ngga bisa menjelaskan SMS ini ditujukan kpd siapa, lihat aja nanti !!"
13.   "Saya sdh bilang, Jangan Mabok Lagi !!"

Dan SMS yg terbanyak....

14.  Ini siapa??" 


Yupz, saya yakin semua yang baca pasti tersenyum.

Sebuah pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah seminar diatas adalah, mengucapkan kata cinta itu alangkah sangat mudah, akan tetapi dibutuhkan habits untuk melakukannya, karena tanpa kebiasaan, akan sulit untuk diucapkan, apalagi jika kehidupan suami istri yang sudah berlalu bertahun-tahun tanpa kata cinta dan sayang, pasti akan ada perasaan malu dan tidak enak ketika mengucapkannya.

Tulisan ini saya tujukan bagi yang sudah menikah, baik itu bagi yang baru menikah ataupun yang sudah sekian tahun membangun mahligai rumah tangga. Bagi yang baru menikah jadikanlah kata sayang dan cinta sebagai kegiatan harian yang jangan sampai terlewatkan, sampaikan hal ini dalam berbagai kesempatan dan waktu. baik itu secara langsung, melalui secarik kertas atau via sms. Dan bagi yang sudah menikah sekian tahun lamanya, mulailah hal ini dengan menghilangkan rasa tidak enak, buanglah rasa malu demi membangun cinta dan kasih sayang yang saat ini sudah terasa hambar. Saya yakin awalnya pasangan anda akan merasa asing, akan tetapi setelah hal ini menjadi habits, silahkan dibuktikan sendiri, cinta dan kasih sayang itu akan terbangun lagi sebagaimana dulu membangun cinta.

Sekian, semoga bermanfaat

-PangeranMenulis-

(beberapa kata di copas dari milist)


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © PangeranMenulis Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger