Jumat, 11 Oktober 2013

Candu Positif

Mendengar kata candu, secara otomatis tanpa berpikir lagi, otak kita pasti akan memunculkan beberapa gambar di kepala ini, yaitu gambar rokok dan obat-obatan terlarang alias narkoba. Rokok dan narkoba jenis barang yang bukan makanan dan dikonsumsi oleh banyak orang saat ini. Pada pengkonsumsi rokok dan narkoba yang sudah kecanduan, pada awalnya candu yang dirasakan oleh mereka disebabkan karena adanya factor coba-coba atau factor paksaan. Satu dua kali mencoba candu itu belum terbentuk. Akan tetapi ketika sudah beberapa kali mengkonsumsi maka candu akhirnya terbentuk bahkan lebih kuat lagi diakibatkan mengkonsumsi rokok dan narkoba sudah terbentuk sebagai habits di dalam kehidupan si pengkonsumsi.

Itulah candu. Sebuah kekuatan yang ketika sudah muncul keinginan, maka mau tidak mau harus segera dilaksanakan. Sebuah kekuatan diri yang ketika diarahkan ke dalam hal yang positif akan menghasilkan begitu banyak manfaat.

Pernahkah kita membayangkan bagaimana jadinya jika Candu tersebut kita arahkan kepada hal-hal yang positif. Seringkali di dalam kehidupan kita, kita melihat candu kebanyakan di dalam hal negatif, salah satunya adalah rokok. Banyak orang yang saat ini sering mengeluh dengan kenaikan harga sembako dan bbm, sehingga mereka harus berhemat bahkan mengurangi konsumsi dua kebutuhan tersebut. Sebaliknya harga rokok yang juga mengalami kenaikan tidak dikeluhkan bahkan tingkat konsumsinya tidak dikurangi. Jika perlu berhutang untuk bisa mengkonsumsi rokok, maka berhutang pun akan dilakukan. Inilah gambaran hebatnya kekuatan candu, Jika dihitung-hitung kekuatan candu terhadap rokok dalam nilai mata uang, rokok yang dikonsumsi dalam 1 hari adalah 1 bungkus atau jika dinilai dalam rupiah Rp. 15.000, maka selama satu bulan uang yang telah dikeluarkan adalah Rp. 450.000, dan ini rutin dilakukan setiap bulan selama bertahun-tahun, belum lagi jika konsumsinya lebih dari satu bungkus, atau ada kenaikan harga, maka jelas biaya yang dikeluarkan lebih besar lagi. Itulah candu negatif. Apapun dikorbankan untuk memuaskan kekuatan candu tersebut, tidak bisa tidak, jikalau tidak di lampiaskan maka bisa memberikan efek buruk bagi tubuh.

Nah, dalam candu positif, kita biasa bayangkan bagaimana jadinya ketika hal-hal negatif yang telah menjadi candu tersebut dirubah ke arah positif, contoh, konsumsi rokok tiap hari 1 bungkus, diganti dengan sedekah per hari sesuai dengan harga beli rokok, sehingga dalam satu bulan kita telah bersedekah minimal Rp. 450.000. Alangkah luar biasanya perbuatan kita. Uang yang sebelumnya kita buang sebagai penyakit di tubuh dan juga dibuang dalam bentuk asap, sekarang dirubah menjadi berbagai macam manfaat bagi orang lain. Alangkah sangat beruntungnya kita, ketika kita bisa menjadi orang yang kecanduan dalam hal positif terlebih candu dalam ibadah kepada Allah SWT.

Hal inilah yang perlu menjadi catatan penting bagi kita. Bahwa kita harus bisa menampatkan Candu pada posisi yang tepat di dalam kehidupan kita. dan kita harus berusaha keras di dalam merubah berbagai candu negatif ke dalam candu positif. Candu negatif sampai kapanpun hanya akan menghasilkan kesia-siaan, sebaliknya candu positif sampai kapanpun akan menghasilkan kemanfaatan, bagi diri sendiri juga bagi orang lain.

Mulai hari ini, mulai detik ini, marilah kita bangun candu-candu positif dalam hidup kita, terdapat begitu banyak kebaikan yang seharusnya kita jadikan candu di dalam kehidupan kita. Kelak ketika candu positif sudah banyak bersemayam di diri kita, maka kebahagiaan akan senantiasa bercokol di diri kita.

Sekian, Semoga Bermanfaat

-PangeranMenulis-


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © PangeranMenulis Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger