Seringkali kita dapatkan
perkataan orang-orang yang ada di sekitar kita atau bahkan perkataan kita
sendiri, dimana ketika kita melihat seseorang yang hebat di dalam satu hal,
semisal pesebakbola lionel messi yang hebat di dalam bermain sepak bola, valentino
rossi yang hebat di dalam menunggangi motor balap moto gpnya, atau kobe Bryant yang
hebat di dalam olahraga basket dan masih banyak person-person lainnya, bahwa
mereka hebat disebabkan bakat alam yang ada di dalam dirinya, sehingga kita
sebagai pemerhati mereka hanya bisa mengagumi mereka dan merasa tidak mampu
menjadi hebat seperti mereka dikarenakan kami tidak memiliki bakat seperti
mereka.
Dalam hal menulis, banyak juga
diantara kita yang bersifat seperti itu, dimana ketika kita membaca buku atau
novel semisal karya seorang penulis seperti kang abik yang karyanya begitu unik
dan mampu membuat orang-orang yang membacanya terkagum-kagum dikarenakan cerita
yang dibuatnya seakan-akan nyata, kita hanya bisa bilang bahwa kang abik itu
hebat, dia memang sudah memiliki bakat menulis, jadi kita tidak akan bisa
menjadi hebat seperti dia di dalam menulis.
Padahal jika sadari bahwa
siapapun itu, baik itu kang abik, messi, valentine rossi, mereka menjadi hebat
di dalam bidangnya bukan hanya karena bakat yang ada di dalam dirinya melainkan
mereka juga terus-menerus meningkatnya kualitas dirinya dengan berlatih, belajar
dalam rentang waktu yang cukup lama, pantang menyerah dan bekerja keras dengan
maksimal. Jika kita ingin menyamai mereka, kita pasti bisa, tapi jelas
syaratnya tidaklah ringan. Jika kita ingin menyamai mereka, maka kita harus
mengikuti cara-cara yang mereka lakukan untuk bisa menjadi seperti sekarang
ini, semisal messi yang berlatih berlatih tiap hari berjam-jam, bahkan dia
sendiri memiliki masalah pada kakinya ketika masih kecil, tapi itu semua tidak
menjadi halangan baginya, dan berkat latihannya dan kerja kerasnya maka dia
bisa menjadi hebat seperti sekarang ini.
Jadi jika kita memang memiliki
mimpi untuk menjadi seorang penulis yang hebat, menghasilkan banyak karya, maka
tidak ada lagi alasan bakat, karena pengaruh bakat hanya beberapa persen saja bagi
kesuksesan kita, yang lebih berpengaruh pada kesuksesan kita adalah niat yang
kuat, kerja keras dan terus-menerus menjadikan menulis sebagai sebuah kegiatan
rutin kita tiap hari. Tidak ada orang yang hebat tanpa berlatih, dan tidak ada
orang yang ujug-ujug langsung ahli tanpa melalui proses mencoba dan belajar.
Paksakanlah diri untuk menulis,
biasakanlah menulis, apapun itu, seburuk apapun tulisan kita. Buat menulis
menjadi kebiasaan dalam hidup kita, semakin sering kita menulis, maka akan
semakin bertambah kemampuan menulis kita dan jelas akan semakin baik kualitas
tulisan kita. Kemudian iringi kegiatan menulis tersebut dengan banyak membaca
tulisan-tulisan orang yang lain, dan banyak-banyaklah meminta masukan dari
penulis-penulis yang sudah senior. Insya Allah dengan beberapa cara diatas,
akan memudahkan jalan bagi kita untuk menjadi penulis yang hebat. Jadi ingat
sekali lagi ya, bahwa menulis bukanlah bakat, tapi menulis itu adalah sebuah
kebiasaan. So biasakanlah menulis, insya Allah jadi penulis hebat bukan lagi
menjadi mimpi bagi kita.
Semoga bermanfaat
-Pangeranmenulis-
Mantabs.
BalasHapusJadi semangat menulis dan menulis.
Sedikit masukan. Kalimat-kalimatnya agak kepanjangan. Klo bisa dipotong-potong agar mata tidak capek membacanya :-)
Salam Menulis
#now4tomorrow
Salam Sukses Mulia