Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya dalam
tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka akan baik
seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk maka akan buruk
seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah Qalbu manusia”
Setiap rumah bisa dipastikan
memiliki gelas, gelas yang difungsikan sebagai alat bantu untuk minum, gelas
yang memiliki berbagai macam bentuk dan gelas yang terdiri dari berbagai
material bahan. Satu gelas yang membuat saya tertarik untuk membahasnya adalah
gelas berbahan kaca, yang bening alias transparan.
Gelas bening itu begitu menarik
ketika dilihat, dia menampakkan kebersihan serta kesucian, bahannya yang bening
membuat orang yang melihatnya bisa bukan hanya bagian depan sisinya melainkan
bagian belakannya karena bahannya yang tembus pandang.
Gelas bening yang saya lihat
berulang-ulang kali di dalam hidup saya, dan sampai sekarang pun saya terus
menggunakannya, memberikan saya sebuah inspirasi untuk menuliskan sebuah tulisan
yang semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Ketika membaca hadits yang saya
tuliskan di atas, seluruh tubuh kita merupakan tampilan luar yang dipengaruhi
oleh bagian kecil di dalamnya yaitu qalbu. Ketika qalbu kita diisi oleh hal
yang negatif, maka secara otomatis seluruh tubuh akan menampakkan aura negatif
begitupun sebaliknya.
Kembali ke gelas bening, ketika
kita melihat secara seksama, kondisi qalbu itu serupa dengan kondisi si gelas
bening. Ketika kita mengisi gelas bening dengan air putih, maka tampilan luar
akan terlihat bening sebagaimana air putih, begitupun ketika si gelas bening
diisi dengan kopi hitam, maka tampilan luar gelas akan tampak hitam.
Sebagai manusia yang memiliki
qalbu, maka kitalah sang pengendali qalbu, kita yang menentukan ingin mengisi
qalbu kita dengan apa, apakah dengan berbagai hal negatif atau berbagai hal
positif. Memang jika dilihat, gelas bening menampakkan dengan jelas seperti apa
tampilan luar serupa dengan isi dalamnya. Tapi terkait dengan qalbu kita ketika
kita mengisinya dengan hal negatif, memang secara nyata tidak terlihat dari
tampilan luar tubuh kita, akan tetapi hal itu terasa ketika seluruh tubuh kita
bergerak seiring dengan permintaan qalbu kita. Seakan tubuh menjadi pelaksana
suatu pekerjaan dan qalbu adalah mandor yang memerintahkannya.
Jadi qalbu adalah bagian penting
dalam kehidupan kita, penentu ke arah mana tubuh ini bergerak. Qalbu itu ibarat
nakhoda yang mengarahkan kemana kapal berlayar. Oleh karena itu marilah kita
kendalikan qalbu kita kepada kebaikan, karena nakhoda yang baik akan membawa
kita kepada apa yang kita tuju, dan jangan sampai kita mengisi qalbu kita dengan
keburukan, karena nakhoda yang buruk akan membawa kita jauh dari apa yang
dituju, bahkan boleh jadi akan menabrakkan kita kepada batu karang, sehingga
menyebabkan kerusakan pada dir kita.
Semoga bermanfaat
-PangeranMenulis-
0 komentar:
Posting Komentar