Teringat beberapa tahun yang lalu
ketika saya kuliah, ada 2 mata kuliah yang saya dapatkan di 2 semester yang
berbeda. 2 materi ini berbicara tentang entrepreneurship, yang pertama adalah
pengantar bisnis dan yang kedua adalah kewirausahaan. 2 materi ini diajarkan
oleh dosen yang sama, yang tidak usah saya sebut namanya.
Pada 2 mata kuliah tersebut, yang
saya dapatkan hanyalah sekedar cerita-cerita tentang apa-apa yang diketahui
oleh sang dosen berdasarkan apa yang diketahuinya yang berkaitan dengan bisnis
dan perdagangan. Mengenai materi, dia ambil dari buku paket yang memang sudah
biasa digunakan olehnya ketika mengajar, dan hasilnya, ketika mendapatkan
pelajaran serta materi dari sang dosen apakah saya dan teman-teman langsung
bersemangat untuk berwirausaha?, jawabannya nothing. Tidak sama sekali hadir
semangat berwirasudaha dalam diri kami.
Kenapa yang seharusnya materi
pengantar bisnis dan kewirausahaan menjadikan kita para mahasiswa semangat
untuk berbisnis dan beriwausaha, malah sebaliknya, tidak menghasilkan hasrat
sama sekali di dalam diri kita. Karena apa?, karena yang disampaikan oleh sang
dosen hanyalah berasal dari lisannya saja tapi tidak dari hatinya. Dia hanya
menyampaikan apa yang menjadi tugasnya untuk disampaikan, dia menyampaikan apa
yang dia tidak laksanakan di dalam hidupnya. Jika apa yang disampaikan saja
tidak dilaksanakan, maka bagaimana dengan yang mendengerkan, akan lebih kecil
lagi kemungkinannya untuk melaksanakan. Dia menyampaikan pentingnya berbisnis
dan berwirausaha di masa sekarang ini, akan tetapi sebaliknya dia berwirausaha.
Sebuah pelajaran penting bagi
kita, bahwa bisnis dan kewirausahaan adalah pelajaran yang 75% nya adalah
prakter dan 25% adalah teori. Jika 100% teori dan 0% praktek, maka bisa
dibayangkan apa jadinya jika kita ikut sekolah renang, akan tetapi hanya teori
yang diajarkan, dan tidak pernah sekalipun kita turun ke kolam renang. Maka sudah
dipastikan kita akan jago berenang di dalam lautan khayalan kita. hehehe. Seperti
itulah bisnis, kita memang butuh teori, tapi kita lebih butuh praktek, karena
dengan praktek, kita akan mengetahui seperti apa keadaan di lapangan, yang
seringkali berbeda 180 derajat dengan apa yang ada di teori.
So, beberapa point yang ingin
saya sampaikan dari tulisan ini, yang pertama, menjadi seorang pengajar
bukanlah hal yang mudah, tidak hanya dibutuhkan penguasaan akan materi, akan
tetapi pengajar juga harus memiliki passion di dalam menyampaikan apa yang
disampaikan. Bukan hanya menyampaikan teori, akan tetapi dia juga harus memberikan
contoh konkret dalam bentuk praktek bagi para muridnya. Dan dia pun harus
memberikan ruang praktek bagi muridnya, agar sang murid bisa merasakan sebuah
atmosfer nyata atas teori yang telah diterimanya. Point yang kedua, segala
sesuatu akan membekas di hati kita, akan terngiang di pikiran kita ketika kita
mempraktekan sesuatu. Karena praktek itu sifatnya dinamis, dimana terjadi gerak
pada diri kita secara fisik, bukan hanya di psikis. Dan dari praktek inilah
kita akan mengetahui apakah teori yang telah di dapatkan sesuai dengan
kenyataannya atau malah sebaliknya. Jadi belajarlah dan praktekanlah.
Semoga Bermanfaat
-PangeranMenulis-
@abdulMhakim
Makin hari semakin mantabs isi tulisan ente.
BalasHapusSmoga saya bisa mengikuti jejak tulisan ente :-)
#now4tomorrow
Salam Sukses Mulia