Setiap manusia yang beriman
kepada Allah dengan sebenar-benarnya pasti akan berusaha untuk terus
meningkatkan kualitas keimanan serta keTaqwaannya, karena dengan begitu Allah
pasti akan senantiasa menganugerahkan keberkahan di dalam kehidupannya. Di
dalam kamus kehidupan seorang mukmin terdapat satu hal yang membedakan mereka
dengan yang lainnya, yaitu Akhlak Alkarimah/kepribadian yang mulia. Akhlak
inilah yang menjadikan seorang mukmin terasa begitu istimewa baik dihadapan
Allah maupun dihadapan manusia, karena dengan akhlak tersebut terpancar suatu
cahaya ilahi yang begitu menerangi kehidupan, bukan hanya kehidupan pribadinya
saja, tapi juga menerangi kehidupan sekelilingnya.
Betapa Allah telah menuliskan di
dalam KalamNya banyak hal, salah satunya yaitu tentang akhlak, dan di salah
satu FirmanNya terdapat satu ayat yang menjelaskan bagaimana langkah agar kita,
orang yang mengaku beriman kepada Allah bisa mendapatkan Anugerah yaitu Akhlak
tertinggi di dalam kehidupan di dunia ini. Sebagaimana ayat Allah :
Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim,
Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu
yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan
kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada
negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk
orang-orang pilihan yang paling baik.(Q.S. Shaad (38) : 45-47)
Sebagaimana ayat
diatas, dengan begitu jelasnya Allah SWT menginformasikan kepada kita akan
tingginya Akhlak para Nabi. Apa yang menyebabkan tingginya Akhlak mereka, yaitu
dengan senantiasa mengingatkan manusia akan adanya negeri akhirat, subhanallah,
inilah suatu rahasia besar yang telah Allah beritahukan kepada seluruh manusia
agar bisa mencapai ketinggian akhlak.
Sesungguhnya apa
yang menjadikan pengingatan kepada negeri akhirat itu sebagai alat pencapai
ketinggian akhlak?
Yaitu dikarenakan sangat beratnya tugas ini.
Tugas yang membutuhkan suatu kesabaran dan keistiqomahan yang tinggi, karena
pengingatan ini tidak hanya terus-menerus disampaikan ke orang lain, akan
tetapi pengingatan ini juga berlaku terhadap diri sendiri yang juga terkadang
terlena dengan adanya rayuan kehidupan dunia yang begitu menipu. Karena segala
apa yang ada di dunia ini dijadikan indah oleh Allah sebagai ujian bagi seluruh
manusia apakah mereka bisa lolos dari ujian keindahan tersebut atau tidak,
marilah kita perhatikan ayat Allah yang menjelaskan akan begitu indahnya kehidupan
dunia dan betapa kehidupan akhirat itu lebih utama dari dunia dan seisinya.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[1] dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga). Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik
dari yang demikian itu?." Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah),
pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka
kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta
keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu)
orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka
ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,". (Q.S.Al-Imran
(3) : 14-16)
Jelaslah ayat
diatas memberikan gambaran begitu indahnya kehidupan dunia, sehingga kehidupan
ini begitu menipu banyak orang dan orang-orang menjadikan dunia ini sebagai hal
utama yang harus dikejar tanpa henti seakan-akan hidup di dunia adalah
sebenar-benarnya hidup. Oleh karena penjelasan diatas, betapa manusia
membutuhkan orang-orang terpilih yang senantiasa mengingatkan kelalaian banyak
manusia, yang lalai akan adanya kehidupan akhirat yang sebenar-benarnya
kehidupan, sebagaimana ayat Allah :
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan
senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan,
kalau mereka mengetahui. (Q.S.Al-Ankabut (29) :64).
Sangat pentinglah
adanya orang-orang yang mengambil tugas untuk menjadi seseorang yang senantiasa
mengingatkan adanya kehidupan lanjutan dari kehidupan dunia ini yaitu kehidupan
negeri akhirat. Tanpa adanya orang-orang yang mengingatkan akah hal itu, betapa
hancurnya kehidupan seorang manusia, karena nantinya hanya diisi dengan
berbagai macam senda gurau dan permainan saja, hidup yang tidak ada sama sekali
visi, hidup yang jauh dari keteraturan, hidup yang serba materialistis, hidup
penuh nafsu tanpa adanya kendali, hidup yang sempit jauh dari kelapangan hati,
hidup yang tanpa arah dan tujuan, hidup yang hanya diisi dengan berbagai
kebanggaan berharap pujian, hidup yang hanya menjadikan harta, tahta dan wanita
sebagai akhir dari kebahagiaan. Naudzubillah. Betapa benarlah apa yang Allah
gambarkan di dalam FirmanNya :
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan
dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-
megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak,
seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman
itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan
di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu. Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan
syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia
yang besar. (Q.S.Al-Hadid (57) : 20-21)
Di dalam kamus
orang-orang yang tidak mengimani akan adanya hari akhir, mereka menganggap
kehidupan itu adalah kehidupan dari segala-galanya kehidupan, sebagaimana padi
yang mengagumkan para petani ketika panen, akan tetapi jikalau mereka sadari
hal ini, sangat tinggi penyesalan mereka, karena padi tidak akan selamanya
panen, seusai panen padi akan menguning kemudian hancur berkeping-keping.
Mereka-mereka inilah orang yang Allah sebutkan sebagai orang yang nantinya
mendapatkan azab yang keras, dikarenakan ketika diingatkan akan hari akhir
mereka membantahnya dan menganggapnya sebagai suatu bualan. Akan tetapi bagi
orang-orang yang meyakini akan adanya kehidupan akhirat dan mejalaninya dengan
sungguh-sungguh maka Allah akan mengaruniakan baginya Ampunan dan ke RidhoanNya
yaitu surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Betapa jelaslah
Ayat-ayat diatas, menjelaskan betapa mulianya orang-orang yang mengingatkan
akan adanya kehidupan akhirat, betapa mereka memang berhak untuk mendapatkan
gelar akhlak tertinggi, karena tugas yang mereka emban begitu berat, karena
mereka bertugas untuk menyampaikan hal yang dianggap manusia sebagai mimpi,
sebagai angan-angan, sebagai bualan yang penuh omong kosong. Tugas yang bisa
menjadikan pengembannya mendapatkan ejekan, makian bahkan aniaya.
Semoga Allah
memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa mengingatkan
manusia kepada kehidupan Akhirat, dan semoga Allah menjadikan kita
hamba-hambaNya yang senantiasa bersabar di dalam menjalankan tugas ini, dan
berharap Allah memberikan karunia berupa Akhlak tertinggi di dalam kehidupan
dunia dan membalasnya dengan balasan tertinggi di akhirat yaitu Surga..
Amiin ya Robbal
‘Alamin.
Wallahu ‘alam
semoga bermanfaat
-PangeranMenulis-
[1] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang
yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
Tumben tulisannya agak panjang.
BalasHapusJadi agak "berat" membacanya.
Smoga tulisannya bisa diringkas lebih pendek dan agak ringan :-).
Tetap semangat untuk menulis ;-)
Now4tomorrow
Salam Sukses Mulia.