Rabu, 11 September 2013

Kebaikan harus dipaksakan

Perbuatan baik adalah hal yang sangat mulia walaupun itu hanya sekedar menyingkirkan paku dari jalan. Setiap orang yang secara usia sudah baligh, mereka pasti mengetahui mana perbuatan baik dan mana perbuatan buruk. Meskipun di dalam pelaksanaannya banyak manusia yang melakukan perbuatan buruk, sedangkan mereka mengetahui bahwa yang mereka lakukan adalah perbuatan buruk.

Di dalam kehidupan yang saat ini kita jalani, semakin besar kebaikan dari suatu perbuatan maka akan semakin besar usaha atau dorongan yang harus kita keluarkan untuk melakukan perbuatan baik tersebut. Maksudnya melakukan perbuatan baik itu tidak semudah ketika kita meniatkannya atau tidak semudah apa yang kita ucapkan, bahkan kita harus memaksa diri kita untuk melakukan perbuatan baik tersebut. Kenapa hal ini bisa terjadi?, hal ini terjadi dikarenakan hawa nafsu yang ada dalam diri kita, yang dibisiki berbagai gangguan-gangguan oleh setan, sehingga diri kita merasa berat untuk melakukannya. Misal ketika kita ingin sholat 5 waktu ke masjid, bagi yang belum terbiasa, hal ini merupakan perbuatan yang berat untuk dilakukan, ketika dibenturkan antara sholat dan pekerjaan, terkadang sholat itu menjadi pilihan yang kedua setelah pekerjaan, begitu juga sedekah, ketika kita ingin bersedekah, maka mulai muncul pikiran-pikiran akan kebutuhan hidup, atau timbul rasa sayang atas harta yang kita miliki sehingga membuat bimbang untuk bersedekah.

Sebaliknya di dalam perbuatan buruk, kita tidak butuh paksaan untuk melakukannya, seakan berbuat buruk itu begitu mudah untuk dilakukan, kenapa?, karena setan memberikan bantuan bagi kita untuk melakukannya, setan menggoda kita dengan berbagai keindahan sehingga kita tidak perlu memaksa diri kita untuk bisa melakukan perbuatan buruk. Malah sebaliknya, ketika ingin berbuat keburukan yang besar, maka betapa beratnya kita memaksa diri kita untuk menjauh dari melakukan perbuatan buruk tersebut. Terlebih jika perbuatan buruk tersebut sudah menjadi habit, maka secara automaticly without thinking tubuh kita dengan mudahnya melakukan keburukan.

Semua yang kita lakukan saat ini tidak lepas dari 2 hal di atas, kebaikan atau keburukan. Masing-masing punya kadar ukurannya, semakin besar kebaikan yang ingin dilakukan, maka semakin besar pula usaha, pengorbanan serta gangguan yang harus dterjang. Sebaliknya keburukan yang kita ingin lakukan, juga membutuhkan usaha untuk melakukannya, tapi tidak diperlukan paksaan untuk melakukannya. Oleh karena itu Paksalah diri kita sekeras mungkin untuk berbuat kebaikan, paksa hingga menjadi kebiasaan, sehingga gangguan setan tidak menjadi halangan. Dan melakukan perbuatan yang baik merupakan hal yang ringan tanpa beban.

Semoga bermanfaat

-PangeranMenulis-

1 komentar:

  1. Trima kasih pak abdul, tulisan ini mengingatkan ane pada buku yang ente berikan pada ane.
    Alhamdulillah buku itu mendorong menguatkan kebiasaan baik.
    Smoga makin banyak kebiasaan baik yang bisa ane lakuin.
    learning + practice + repetition

    Jazakallah
    #now4tomorrow
    Salam Sukses Mulia

    BalasHapus

 

Copyright © PangeranMenulis Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger