Jumat, 06 September 2013

Bagaimana Mencapai Ketinggian Akhlak?

Setiap manusia yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya pasti akan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas keimanan serta keTaqwaannya, karena dengan begitu Allah pasti akan senantiasa menganugerahkan keberkahan di dalam kehidupannya. Di dalam kamus kehidupan seorang mukmin terdapat satu hal yang membedakan mereka dengan yang lainnya, yaitu Akhlak Alkarimah/kepribadian yang mulia. Akhlak inilah yang menjadikan seorang mukmin terasa begitu istimewa baik dihadapan Allah maupun dihadapan manusia, karena dengan akhlak tersebut terpancar suatu cahaya ilahi yang begitu menerangi kehidupan, bukan hanya kehidupan pribadinya saja, tapi juga menerangi kehidupan sekelilingnya. 

Betapa Allah telah menuliskan di dalam KalamNya banyak hal, salah satunya yaitu tentang akhlak, dan di salah satu FirmanNya terdapat satu ayat yang menjelaskan bagaimana langkah agar kita, orang yang mengaku beriman kepada Allah bisa mendapatkan Anugerah yaitu Akhlak tertinggi di dalam kehidupan di dunia ini. Sebagaimana ayat Allah :

Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.(Q.S. Shaad (38) : 45-47)

Sebagaimana ayat diatas, dengan begitu jelasnya Allah SWT menginformasikan kepada kita akan tingginya Akhlak para Nabi. Apa yang menyebabkan tingginya Akhlak mereka, yaitu dengan senantiasa mengingatkan manusia akan adanya negeri akhirat, subhanallah, inilah suatu rahasia besar yang telah Allah beritahukan kepada seluruh manusia agar bisa mencapai ketinggian akhlak.

Sesungguhnya apa yang menjadikan pengingatan kepada negeri akhirat itu sebagai alat pencapai ketinggian akhlak?

 Yaitu dikarenakan sangat beratnya tugas ini. Tugas yang membutuhkan suatu kesabaran dan keistiqomahan yang tinggi, karena pengingatan ini tidak hanya terus-menerus disampaikan ke orang lain, akan tetapi pengingatan ini juga berlaku terhadap diri sendiri yang juga terkadang terlena dengan adanya rayuan kehidupan dunia yang begitu menipu. Karena segala apa yang ada di dunia ini dijadikan indah oleh Allah sebagai ujian bagi seluruh manusia apakah mereka bisa lolos dari ujian keindahan tersebut atau tidak, marilah kita perhatikan ayat Allah yang menjelaskan akan begitu indahnya kehidupan dunia dan betapa kehidupan akhirat itu lebih utama dari dunia dan seisinya.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[1] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?." Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,". (Q.S.Al-Imran (3) : 14-16)

Jelaslah ayat diatas memberikan gambaran begitu indahnya kehidupan dunia, sehingga kehidupan ini begitu menipu banyak orang dan orang-orang menjadikan dunia ini sebagai hal utama yang harus dikejar tanpa henti seakan-akan hidup di dunia adalah sebenar-benarnya hidup. Oleh karena penjelasan diatas, betapa manusia membutuhkan orang-orang terpilih yang senantiasa mengingatkan kelalaian banyak manusia, yang lalai akan adanya kehidupan akhirat yang sebenar-benarnya kehidupan, sebagaimana ayat Allah :

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Q.S.Al-Ankabut (29) :64).

Sangat pentinglah adanya orang-orang yang mengambil tugas untuk menjadi seseorang yang senantiasa mengingatkan adanya kehidupan lanjutan dari kehidupan dunia ini yaitu kehidupan negeri akhirat. Tanpa adanya orang-orang yang mengingatkan akah hal itu, betapa hancurnya kehidupan seorang manusia, karena nantinya hanya diisi dengan berbagai macam senda gurau dan permainan saja, hidup yang tidak ada sama sekali visi, hidup yang jauh dari keteraturan, hidup yang serba materialistis, hidup penuh nafsu tanpa adanya kendali, hidup yang sempit jauh dari kelapangan hati, hidup yang tanpa arah dan tujuan, hidup yang hanya diisi dengan berbagai kebanggaan berharap pujian, hidup yang hanya menjadikan harta, tahta dan wanita sebagai akhir dari kebahagiaan. Naudzubillah. Betapa benarlah apa yang Allah gambarkan di dalam FirmanNya :

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Q.S.Al-Hadid (57) : 20-21)

Di dalam kamus orang-orang yang tidak mengimani akan adanya hari akhir, mereka menganggap kehidupan itu adalah kehidupan dari segala-galanya kehidupan, sebagaimana padi yang mengagumkan para petani ketika panen, akan tetapi jikalau mereka sadari hal ini, sangat tinggi penyesalan mereka, karena padi tidak akan selamanya panen, seusai panen padi akan menguning kemudian hancur berkeping-keping. Mereka-mereka inilah orang yang Allah sebutkan sebagai orang yang nantinya mendapatkan azab yang keras, dikarenakan ketika diingatkan akan hari akhir mereka membantahnya dan menganggapnya sebagai suatu bualan. Akan tetapi bagi orang-orang yang meyakini akan adanya kehidupan akhirat dan mejalaninya dengan sungguh-sungguh maka Allah akan mengaruniakan baginya Ampunan dan ke RidhoanNya yaitu surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

Betapa jelaslah Ayat-ayat diatas, menjelaskan betapa mulianya orang-orang yang mengingatkan akan adanya kehidupan akhirat, betapa mereka memang berhak untuk mendapatkan gelar akhlak tertinggi, karena tugas yang mereka emban begitu berat, karena mereka bertugas untuk menyampaikan hal yang dianggap manusia sebagai mimpi, sebagai angan-angan, sebagai bualan yang penuh omong kosong. Tugas yang bisa menjadikan pengembannya mendapatkan ejekan, makian bahkan aniaya.

Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa mengingatkan manusia kepada kehidupan Akhirat, dan semoga Allah menjadikan kita hamba-hambaNya yang senantiasa bersabar di dalam menjalankan tugas ini, dan berharap Allah memberikan karunia berupa Akhlak tertinggi di dalam kehidupan dunia dan membalasnya dengan balasan tertinggi di akhirat yaitu Surga..

Amiin ya Robbal ‘Alamin.

Wallahu ‘alam

semoga bermanfaat

-PangeranMenulis-


[1] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.

1 komentar:

  1. Tumben tulisannya agak panjang.
    Jadi agak "berat" membacanya.
    Smoga tulisannya bisa diringkas lebih pendek dan agak ringan :-).
    Tetap semangat untuk menulis ;-)

    Now4tomorrow
    Salam Sukses Mulia.

    BalasHapus

 

Copyright © PangeranMenulis Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger