Jumat, 27 September 2013

Sinergitas Teori dan Praktek

Teringat beberapa tahun yang lalu ketika saya kuliah, ada 2 mata kuliah yang saya dapatkan di 2 semester yang berbeda. 2 materi ini berbicara tentang entrepreneurship, yang pertama adalah pengantar bisnis dan yang kedua adalah kewirausahaan. 2 materi ini diajarkan oleh dosen yang sama, yang tidak usah saya sebut namanya.

Pada 2 mata kuliah tersebut, yang saya dapatkan hanyalah sekedar cerita-cerita tentang apa-apa yang diketahui oleh sang dosen berdasarkan apa yang diketahuinya yang berkaitan dengan bisnis dan perdagangan. Mengenai materi, dia ambil dari buku paket yang memang sudah biasa digunakan olehnya ketika mengajar, dan hasilnya, ketika mendapatkan pelajaran serta materi dari sang dosen apakah saya dan teman-teman langsung bersemangat untuk berwirausaha?, jawabannya nothing. Tidak sama sekali hadir semangat berwirasudaha dalam diri kami.

Kenapa yang seharusnya materi pengantar bisnis dan kewirausahaan menjadikan kita para mahasiswa semangat untuk berbisnis dan beriwausaha, malah sebaliknya, tidak menghasilkan hasrat sama sekali di dalam diri kita. Karena apa?, karena yang disampaikan oleh sang dosen hanyalah berasal dari lisannya saja tapi tidak dari hatinya. Dia hanya menyampaikan apa yang menjadi tugasnya untuk disampaikan, dia menyampaikan apa yang dia tidak laksanakan di dalam hidupnya. Jika apa yang disampaikan saja tidak dilaksanakan, maka bagaimana dengan yang mendengerkan, akan lebih kecil lagi kemungkinannya untuk melaksanakan. Dia menyampaikan pentingnya berbisnis dan berwirausaha di masa sekarang ini, akan tetapi sebaliknya dia berwirausaha.

Sebuah pelajaran penting bagi kita, bahwa bisnis dan kewirausahaan adalah pelajaran yang 75% nya adalah prakter dan 25% adalah teori. Jika 100% teori dan 0% praktek, maka bisa dibayangkan apa jadinya jika kita ikut sekolah renang, akan tetapi hanya teori yang diajarkan, dan tidak pernah sekalipun kita turun ke kolam renang. Maka sudah dipastikan kita akan jago berenang di dalam lautan khayalan kita. hehehe. Seperti itulah bisnis, kita memang butuh teori, tapi kita lebih butuh praktek, karena dengan praktek, kita akan mengetahui seperti apa keadaan di lapangan, yang seringkali berbeda 180 derajat dengan apa yang ada di teori.

So, beberapa point yang ingin saya sampaikan dari tulisan ini, yang pertama, menjadi seorang pengajar bukanlah hal yang mudah, tidak hanya dibutuhkan penguasaan akan materi, akan tetapi pengajar juga harus memiliki passion di dalam menyampaikan apa yang disampaikan. Bukan hanya menyampaikan teori, akan tetapi dia juga harus memberikan contoh konkret dalam bentuk praktek bagi para muridnya. Dan dia pun harus memberikan ruang praktek bagi muridnya, agar sang murid bisa merasakan sebuah atmosfer nyata atas teori yang telah diterimanya. Point yang kedua, segala sesuatu akan membekas di hati kita, akan terngiang di pikiran kita ketika kita mempraktekan sesuatu. Karena praktek itu sifatnya dinamis, dimana terjadi gerak pada diri kita secara fisik, bukan hanya di psikis. Dan dari praktek inilah kita akan mengetahui apakah teori yang telah di dapatkan sesuai dengan kenyataannya atau malah sebaliknya. Jadi belajarlah dan praktekanlah.

Semoga Bermanfaat

-PangeranMenulis- 
@abdulMhakim


1 komentar:

  1. Makin hari semakin mantabs isi tulisan ente.
    Smoga saya bisa mengikuti jejak tulisan ente :-)


    #now4tomorrow
    Salam Sukses Mulia

    BalasHapus

 

Copyright © PangeranMenulis Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger