Sabtu, 28 September 2013

Sebuah Gelas Bening

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah Qalbu manusia”

Setiap rumah bisa dipastikan memiliki gelas, gelas yang difungsikan sebagai alat bantu untuk minum, gelas yang memiliki berbagai macam bentuk dan gelas yang terdiri dari berbagai material bahan. Satu gelas yang membuat saya tertarik untuk membahasnya adalah gelas berbahan kaca, yang bening alias transparan.

Gelas bening itu begitu menarik ketika dilihat, dia menampakkan kebersihan serta kesucian, bahannya yang bening membuat orang yang melihatnya bisa bukan hanya bagian depan sisinya melainkan bagian belakannya karena bahannya yang tembus pandang.

Gelas bening yang saya lihat berulang-ulang kali di dalam hidup saya, dan sampai sekarang pun saya terus menggunakannya, memberikan saya sebuah inspirasi untuk menuliskan sebuah tulisan yang semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Ketika membaca hadits yang saya tuliskan di atas, seluruh tubuh kita merupakan tampilan luar yang dipengaruhi oleh bagian kecil di dalamnya yaitu qalbu. Ketika qalbu kita diisi oleh hal yang negatif, maka secara otomatis seluruh tubuh akan menampakkan aura negatif begitupun sebaliknya.

Kembali ke gelas bening, ketika kita melihat secara seksama, kondisi qalbu itu serupa dengan kondisi si gelas bening. Ketika kita mengisi gelas bening dengan air putih, maka tampilan luar akan terlihat bening sebagaimana air putih, begitupun ketika si gelas bening diisi dengan kopi hitam, maka tampilan luar gelas akan tampak hitam.

Sebagai manusia yang memiliki qalbu, maka kitalah sang pengendali qalbu, kita yang menentukan ingin mengisi qalbu kita dengan apa, apakah dengan berbagai hal negatif atau berbagai hal positif. Memang jika dilihat, gelas bening menampakkan dengan jelas seperti apa tampilan luar serupa dengan isi dalamnya. Tapi terkait dengan qalbu kita ketika kita mengisinya dengan hal negatif, memang secara nyata tidak terlihat dari tampilan luar tubuh kita, akan tetapi hal itu terasa ketika seluruh tubuh kita bergerak seiring dengan permintaan qalbu kita. Seakan tubuh menjadi pelaksana suatu pekerjaan dan qalbu adalah mandor yang memerintahkannya.

Jadi qalbu adalah bagian penting dalam kehidupan kita, penentu ke arah mana tubuh ini bergerak. Qalbu itu ibarat nakhoda yang mengarahkan kemana kapal berlayar. Oleh karena itu marilah kita kendalikan qalbu kita kepada kebaikan, karena nakhoda yang baik akan membawa kita kepada apa yang kita tuju, dan jangan sampai kita mengisi qalbu kita dengan keburukan, karena nakhoda yang buruk akan membawa kita jauh dari apa yang dituju, bahkan boleh jadi akan menabrakkan kita kepada batu karang, sehingga menyebabkan kerusakan pada dir kita.

Semoga bermanfaat

-PangeranMenulis-


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © PangeranMenulis Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger